Kabel Fiber Optik tentunya banyak sekali digunakan untuk instalasi serta penyambungan internet. Namun kabel Fiber Optik sendiri, bekerja dengan mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya dengan konsep hukum optik. Fiber optik beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi, yang umumnya dipakai untuk menghubungkan dua poin network dengan daya besar.
Namun, gimana ya cara kerja Fiber Optik itu sendiri, dalam mengubah sinyal listrik itu, menjadi gelombang cahaya untuk menghubungkan internet?
Cara Kerja Kabel Fiber Optik
Cara kerja fiber optik tentunya berbeda dengan kabel twisted pair maupun kabel coaxial. Material pelapisan dan unsur serat kacanya mengkonversi sinyal listrik untuk meminimalisir gangguan gelombang frekuensi elektrik.
Hal ini memberikan dampak seperti kapasitas informasi yang berhasil dikirimkan dalam jumlah besar, dan jarak penyaluran yang ditempuh dapat lebih jauh. Karena cahaya yang memantul dipantulkan lagi ke dalam jaringan kabel, dan menghasilkan total internal reflection.
Artinya cahaya dipantulkan oleh serat (cladding) dengan sudut lebih rendah, karena cladding tidak menyerap cahaya dari inti (core).
Dengan kata lain, sebagian besar cahaya yang masuk dari ujung serat optik akan merambat dan melaju sepanjang serat kemudian keluar menuju ujung fiber optik. Sedikit sekali cahaya yang dapat keluar dari dinding serat karena semuanya digiring sampai ke ujung.
Kegiatan transmisi data menggunakan kabel jenis ini memerlukan alat tambahan berupa Light Emitting Diode atau LED, atau injection dan light detector seperti positive intrinsic negative (PIN) diode maupun avalanche photodiode (AVN).
Pada akhirnya, penggunaan kabel fiber optik dapat sangat menguntungkan bagi Anda, terutama perusahaan maupun rumah tangga yang membutuhkan stabilitas koneksi terbaik.
Perangkat Pendukung Pada Kabel Fiber Optik
1. Patch Cord Kabel
Komponen ini merupakan jenis kabel fiber indoor yang memiliki keseluruhan panjang tertentu dengan ujung yang telah terpasang konektor, berfungsi sebagai penghubung antar perangkat. Seperti jenisnya, patch cord dipakai hanya didalam ruangan saja, dengan ragam pilihan konektor yang disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Adapter
Adapter digunakan sebagai penghubung kabel fiber optik satu dengan yang lain. Apabila disambungkan dengan konektor kabel fiber optik yang berbeda maka adapter yang dipakai haruslah berjenis hybrid atau special adapter. Macam-macam adapter yang umum ditemukan contohnya berjenis FC, SC, LC dan terakhir berjenis ST.
3. Joint Closure
Perangkat ini berupa box dengan kegunaan untuk menaruh hasil sambungan dari kabel fiber optik. Ketika terdapat jaringan kabel fiber optik yang putus akibat terbakar atau terpotong, maka kabel tersebut akan disambung atau splicing, dan hasil sambungannya akan ditempatkan di dalam joint closure. Kapasitas dari joint closure beragam mulai dari yang terkecil 6 core sampai yang terbesar 256 core.
4. Splitter
Splitter adalah komponen pasif yang bisa memisahkan daya optik dari satu input serat kedua hingga beberapa output serat. Passive Optical Network memiliki splitter yang terbilang pasif, dikarenakan optimasinya tidak bekerja pada daya yang digunakan oleh pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter.
Mengapa Fiber Optik Lebih Baik?
Kendala yang dihadapi dalam memilih fiber optik hanyalah instalasi awal yang lebih menyita isi dompet, namun untuk harga perawatannya lebih bersahabat. Biar bagaimanapun, fiber optik telah hadir sebagai alternatif yang cukup efektif dalam dunia telekomunikasi.
Bayangkan saja, dengan menggunakan fiber optik Anda dapat menerima keuntungan yakni bandwidth yang berkapasitas besar dan transmisi data lebih banyak. Dimana data yang diterima langsung berupa digital, bukan data analog.
Selain itu, kabel fiber optik tahan terhadap interferensi dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, tahan terhadap cuaca ekstrim maupun gangguan elektromagnetik, dan memiliki isolasi ground yang baik. Fiber optik juga memiliki sinyal degradasi yang lebih kecil, dan tidak mudah terbakar.